ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI DENGAN TEORI STIMULUS - RESPON

FILM LASKAR PELANGI DENGAN TEORI STIMULUS - RESPON 


Nama : Lisda Pramesty
NPM : 202046500297
Kelas : R4E


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis respons peneliti mengenai Film Laskar Pelangi yang merupakan media komunikasi massa. Film yang diangkat dari kisah nyata seorang putra asli dari pulau Bangka Belitung yang banyak menginspirasi jutaan orang yang menonton. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti “ Bagaimana Respons peneliti Terhadap Film Laskar Pelangi”. Komunikator dalam penelitian ini adalah film Laskar Pelangi sebagai media penyiaran, dan yang menjadi komunikan untuk memberikan efek berupa menenliti da respons dari proses komunikasi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Stimulus-Respon atau juga disebut teori S-O-R (Stimulus Organism Respon) ini berasal dari psikologi, yang muncul antara tahun 1930 dan 1940. Menjadi teori komunikasi karena objek material psikologi dan komunikasi adalah sama yaitu manusia yang meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena metode ini mengungkapkan data dari situasi yang sedang berlangsung. Metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu, penelitian yang berupaya menghimpun, mengolah, menganalisa dan menafsirkan data secara kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa peneliti memberikan respon positif baik terhadap unsur-unsur film dan pesan dalam film Laskar Pelangi.



Dan pada kali ini peneliti akan membahas megenai film Indonesia yaitu "Laskar Pelangi" mulai dari pemaknaan dari ikon – ikon yang terdapat pada film Laskar Pelangi.



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

       Film merupakan perwujudan dari seluruh realitas kehidupan dunia yang begitu luas dalam masyarakat. Oleh karenanya film mampu menumbuhkan imajinasi, ketegangan, ketakutan, benturan emosional khalayak penonton seolah-olah mereka ikut merasakan jadi bagian dalam cerita film tersebut. Selain itu pesan isi film dapat menimbulkan aspek, kritik sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, norma kehidupan, dan hiburan bagi khalayak penonton. Film merupakan sesuatu yang unik dibandingkan dengan media lainnya, karena sifatnya yang bergerak secara bebas dan tetap. Penerjemahannya langsung melalui gambar-gambar visual dan suara yang nyata, juga memiliki kesanggupan unruk menangani berbagai subjek yang tidak terbatas ragamnya.

    Film Laskar Pelangi merupakan adaptasi sinema dari sebuah novel fenomenal Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Film ini mendapat perhatian besar karena sangat inspiratif yang dikemas secara apik dengan kesederhanaan serta keakraban terhadap lingkungan dan juga dengan tema yang membumi dan dekat dengan kehidupan masyarakat serta diangkatnya Bangka Belitung sebagai lokasi pembuatan film serta anak-anak asli dari Belitung menjadi pemerannya yang mengangkat pentingnya pendidikan dibalut dalam cerita warna-warni persahabatan itu mempunyai keunikan tersendiri.

    Laskar Pelangi menjelma menjadi sebuah fenomena karena berani tampil beda, di tengah maraknya film Indonesia yang bertemakan horror, Laskar Pelangi hadir dengan tema pendidikan yang dapat dinikmati sebagai hiburan serta dapat dijadikan panutan bagi masyarkat khususnya para remaja yang sedang berada pada masa transisi dari masa anak-anak menjadi remaja yang mencari jati diri.

    Seiring dengan kemajuan yang pesat di era globalisasi, para remaja senantiasa menghasilkan perubahan sesuai dengan perubahan zaman. Untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan,  agar para siswa tidak salah dalam menggunakan kecanggihan teknologi.Sebagai siswa yang baru menginjak usia remaja, para siswa ini selalu tertarik dengan sesuatu hal baru serta sangat mengikuti perkembangan zaman. Para siswa ini mempunyai perhatian lebih terhadap media massa yang dianggap bisa menjadi wadah bagi mereka untuk mendapat pengetahuan baru, khususnya film. Film yang diangkat dari kisah nyata.


B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

    Laskar pelangi telah menjelma menjadi sebuah Fenomena yang luar biasa. Ada empat alasan mengapa Laskar Pelangi disebut sebagai “the phenomenon". Pertama, buku Laskar Pelangi telah menginspirasi jutaan pembaca. Kedua, Laskar Pelangi terjual puluhan ribu eksemplar setip bulannya. Ketiga, Laskar Pelangi adalah buku terlaris dalam sejarah sastra Indonesia. Keempat, Andrea Hirata sang penulis dibayar Rp 50 juta untuk bicara tentang sastra selama 90 menit. Karena alasan di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang unsur- unsur film serta pesan yang disampaikan dalam film Laskar pelangi.

2. Batasan Masalah

    Peneliti hanya membatasi pada permasalahan respons atau tanggapan terhadap film yang membawa pesan-pesan positif dalam kehidupan serta pendidikan  tersebut, apakah film tersebut menarik perhatian, membawa kesan tersendiri dan meningkatkan minat untuk menerapkan nilai-nilai atau pesan-pesan dari film tersebut di benak para siswa. Film sebagai media menjadi komunikator dalam penelitian ini adalah film Laskar Pelangi sebagai media penyiaran, dan yang menjadi komunikan. Suatu kegiatan komuniksi itu memberikan efek berupa respons dari proses komunikasi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.


3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan peneliti terhadap unsur - unsur dan respons kongnitif, afectif dan konatif terhadap pesan yang tersampaikan pada film Laskar Pelangi?

2. Apakah ada perbedaan terhadap respons?


4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana respons antara peneliti dengan pembaca.
2. Untuk mengetahui respon apa yang akan di dapat (kongnitif, afectif dan konatif).
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara respon peneliti dengan pembaca.


5. Manfaat Penelitian

1. Segi akademis
Memberikan perkembangan pengetahuan terhadap ilmu yang memadai kepada pembaca, khususnya penulis sebagai dokumentasi ilmiah.

2. Segi Praktis
Untuk mengembangkan wawasan baru di bidang komunikasi dan dapat memberikan kontribusi yang besar kepada pihak - pihak yang terkait.


PENUTUP


6. Kesimpulan

1. Unsur yang menjadi respon adalah judul, alur cerita, usaha pemeran untuk mencapai tujuan, klimaks, suspen (keterangan yang masih terkantung - kantung), latar belakang (terjadinya peristiwa, waktu, bagian kota serta perlengkapan yang disesuaikan), sinopsis, trailer, dan karakter.

2. Dilihat setelah penelitian, hasil postif yang didapat mengenai respons film Laskar Pelangi.

3. Tidak ada perbedaan respon di antara keduanya (peneliti dan pembaca)






 



Komentar

Postingan Populer